Senin, 18 Juni 2012

pagan dan palawija ( seluk beluk tanaman jagung )


LAPORAN PERAKTEK



PAGAN DAN PALAWIJA
( SELUK BELUK, BUDIDAYA TANAMAN JAGUNG)
ENDREKANG








DI SUSUN OLEH :




I PUTU SUMARIANTO             :       2009 12 032






UNIVERSITAS ANDI DJEMMA
PALOPO
2012


BAB I
PENDAHULUAN
1.1.        Latar Belakang Masalah
            Dalam dunia tumbuhan,jagung diklarifikasikan sebagai berikut :
Kerajaan                                  : Plantae,Monocots,Commelinids
Ordo                            : Poales
Famili                          : Poaceae
Genus                         : Zea
Spesies                                   : Z. Mays
Nama Bionominal                   : Zae mays ssp. Mays
Jagung (Zea mays L.) merupakan salah satu tanaman pangan dunia yang terpenting, selaingandum dan padi. Sebagai sumber karbohidrat utama di Amerika Tengah dan Selatan, jagung juga menjadi alternatif sumber pangan di Amerika Serikat. Penduduk beberapa daerah di Indonesia(misalnya di Madura dan Nusa Tenggara) juga menggunakan jagung sebagai pangan pokok. Selain sebagai sumber karbohidrat, jagung juga ditanam sebagai pakan ternak (hijauan maupuntongkolnya), diambil minyaknya (dari bulir), dibuat tepung (dari bulir, dikenal dengan istilah tepung jagung atau maizena), dan bahan baku industri (dari tepung bulir dan tepung tongkolnya). Tongkol jagung kaya akan pentosa, yang dipakai sebagai bahan baku pembuatan furfural. Jagung yang telah direkayasa genetika juga sekarang ditanam sebagai penghasil bahan farmasi.
Berdasarkan temuan-temuan genetik, antropologi, danarkeologi diketahui bahwa daerah asal jagung adalahAmerika Tengah (Meksiko bagian selatan). Budidaya jagung telah dilakukan di daerah ini 10.000 tahun yang lalu, lalu teknologi ini dibawa ke Amerika Selatan(Ekuador) sekitar 7000 tahun yang lalu, dan mencapai daerah pegunungan di selatan Peru pada 4.000 tahun yang lalu. Kajian filogenetik menunjukkan bahwa jagung budidaya (Zea mays ssp. mays) merupakan keturunan langsung dari teosinte (Zea mays ssp. parviglumis). Dalam proses domestikasinya, yang berlangsung paling tidak 7.000 tahun oleh penduduk asli setempat, masuk gen-gen dari subspesies lain, terutama Zea mays ssp. mexicana. Istilah teosinte sebenarnya digunakan untuk menggambarkan semua spesies dalam genus Zea, kecuali Zea mays ssp. mays. Proses domestikasi menjadikan jagung merupakan satu-satunya spesies tumbuhan yang tidak dapat hidup secara liar di alam. Hingga kini dikenal 50.000 kultivar jagung, baik yang terbentuk secara alami maupun dirakit melalui pemuliaan tanaman.
Umur jagung dapat dibedakan menjadi :
1.    Berumur pendek (genjah): 75-90 hari, contoh: Genjah Warangan,Genjah Kertas, Abimanyuda n Arjuna.
2.    Berumur sedang (tengahan): 90-120 hari, contoh: Hibrida C 1, Hibrida CP 1 dan CPI 2, Hibrida IPB 4, Hibrida Pioneer 2,Ma lin ,Me tro danP an du .
3.    Berumur panjang: lebih dari 120 hari, contoh: Kania Putih, Bastar, Kuning, Bimadan Harapan.

B. Rumusan Masalah
  1. Apa sajakah bagian-bagian yang terdapat pada tanaman jagung ?
  2. Ada berapa macam jenis tanaman jagung yang di budidayakan di Ds.pecangian ?
  3. Manfaat apa saja yang dapat dihasilkan oleh tanaman jagung tersebut ?
  4. Apa saja gizi yang terkandung didalam jagung ?
  5. Jagung jenis apa yang sering di tanam oleh petani Ds.pecangian ?

C. Tujuan Penelitian
  1. Untuk mengetahui bagian-bagian yang terdapat di dalam tanaman jagung.
  2. Untuk mengetahui ada berapa macam tanaman jagung yang dibudayakan do Ds.pecangian
  3. Untuk mengetahui manfaat yang dihasilkan oleh tanaman jagung.
  4. Untuk mengetahui gizi yang terkandung didalam tanaman jagung.
  5. Untuk mengetahui jenis jagung yang sering di tanam oleh petani Ds.pecangian.

D. Manfaat Penelitian
  1. Agar kita lebih mengetahui banyak informasi yang dihasilkan oleh tanaman jagung.
  2. Bagi rekan-rekan,dapat mengetahui dan menambah wawasan tentang jagung dan manfaat yang dihasilkan oleh tanaman jagung tersebut.
  3. Bagi pembaca,dapat digunakan sebagai dasar untuk bercocok tanam dan berwirausaha dengan tanaman jagung.

















BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
1.1.        Landasan Teori
Tanaman jagung merupakan salah satu jenis tanaman pangan biji-bijian darikeluarga rumput-rumputan. Berasal dari Amerika yang tersebar ke Asia dan Afrikamelalui kegiatan bisnis orang-orang Eropa ke Amerika. Sekitar abad ke-16 orangPortugal menyebarluaskannya ke Asia termasuk Indonesia. Orang Belandamenamakannyam a is dan orang Inggris menamakannyacorn.
Varietas unggul mempunyai sifat: berproduksi tinggi, umur pendek, tahan seranganpenyakit utama dan sifat-sifat lain yang menguntungkan. Varietas unggul ini dapatdibedakan menjadi dua, yaitu: jagung hibrida dan varietas jagung bersari bebas.
Nama beberapa varietas jagung yang dikenal antara lain: Abimanyu, Arjuna, Bromo,Bastar Kuning, Bima, Genjah Kertas, Harapan, Harapan Baru, Hibrida C 1 (HibridaCargil 1), Hibrida IPB 4, Kalingga, Kania Putih, Malin, Metro, Nakula, Pandu,Parikesit, Permadi, Sadewa, Wiyasa, Bogor Composite-2.

1.2.      Hipotesis
1. Ada beberapa bagian yang terdapat pada tanaman jagung.
2. Ada beberapa macam tanaman jagung yang dibudayakan do Ds.pecanggian.
3. Ada beberapa manfaat yang dihasilkan oleh tanaman jagung.
4. Ada beberapa gizi yang terkandung didalam tanaman jagung.
5. Ada satu jenis jagung yang sering di tanam oleh petani Ds.pecangian



















BAB III
METODE PENELITIAN
3.1.        Jenis Penelitian
Jenis penelitian ilmiah ini termasuk survei,karena tidak ada pengakuan terhadap populasi dan termasuk kedalam penelitian Kuantitatif,karena bertujuan untuk mengumpulkan data Deskriptif sesuai dengan pernyataan.
3.2.        Populasi
Populasi dari penelitian ilmiah ini adalah tanaman jagung yang banyak di tanam oleh petani Desa Pecangian Kecamatan barakak Kabupaten Endrekang.
3.3.        Variabel Dan Sampel Penelitian
Variabel                       =          Macam-macam jenis tanaman jagung.
Sampel                        =          Satu tanaman jagung jenis hibrida.
3.4.        Lokasi Dan Waktu Penelitian
Adapun waktu dan tempat dilakukan penelitian yaitu di daerah desa perangian, kecamatan baraka, kabupaten endrekang, pada tanggal 18 febrohari 2012, pukul 10 : 15 WIB, yang terletak di desa pecangian Karena itu tempat yang tepat untuk dilakukan penelitian.


3.5.        Instrumen Penelitian
Dalam penelitian yang kami lakukan untuk mengetahui informasi tentang tanaman jagung yang di tanam oleh petani Ds.Pecangian,kami menggunakan alat-alat sebagai berikut :
Ø  Buku Panduan
Ø  Kamera ( HP )
Ø  Alat Tulis
Ø  Handphone
Ø  Buku Tulis











BAB IV
PEMBAHASAN DAN HASIL PENELITIAN

4.1.      Pembahasan penelitian
1. Bagian-bagian Dari Tanaman Jagung
      a) Akar
Akar jagung tergolong akar serabut yang dapat mencapai kedalaman 8 m meskipun sebagian besar berada pada kisaran 2 m. Pada tanaman yang sudah cukup dewasa muncul akar adventif dari buku-buku batang bagian bawah yang membantu menyangga tegaknya tanaman.
            b) Batang
Batang jagung tegak dan mudah terlihat, sebagaimana sorgum dan tebu, namun tidak seperti padi atau gandum. Terdapat mutan yang batangnya tidak tumbuh pesat sehingga tanaman berbentuk roset. Batang beruas-ruas. Ruas terbungkus pelepah daun yang muncul dari buku. Batang jagung cukup kokoh namun tidak banyak mengandung lignin.
            c) Daun
Daun jagung adalah daun sempurna. Bentuknya memanjang. Antara pelepah dan helai daun terdapat ligula. Tulang daun sejajar dengan ibu tulang daun. Permukaan daun ada yang licin dan ada yang berambut. Stoma pada daun jagung berbentuk halter, yang khas dimiliki familia Poaceae. Setiap stoma dikelilingi sel-sel epidermis berbentuk kipas. Struktur ini berperan penting dalam respon tanaman menanggapi defisit air pada sel-sel daun.
            d) Bunga
Jagung memiliki bunga jantan dan bunga betina yang terpisah (diklin) dalam satu tanaman (monoecious). Tiap kuntum bunga memiliki struktur khas bunga dari suku Poaceae, yang disebutfloret. Pada jagung, dua floret dibatasi oleh sepasang glumae (tunggal: gluma). Bunga jantan tumbuh di bagian puncak tanaman, berupa karangan bunga (inflorescence). Serbuk sari berwarna kuning dan beraroma khas. Bunga betina tersusun dalam tongkol. Tongkol tumbuh dari buku, di antara batang dan pelepah daun. Pada umumnya, satu tanaman hanya dapat menghasilkan satu tongkol produktif meskipun memiliki sejumlah bunga betina. Beberapa varietas unggul dapat menghasilkan lebih dari satu tongkol produktif, dan disebut sebagai varietas prolifik. Bunga jantan jagung cenderung siap untuk penyerbukan 2-5 hari lebih dini daripada bunga betinanya (protandri).
2. Macam-macam tanaman jagung
      Macam – macam tanaman jagung yang ada di Desa Kalisalak adalah :
1. Jagung gigi-kuda.
2. Jagung podcorn
3. Jagung tipe mutiara
Berdasarkan karakteristik endosperma yang membentuk bulirnya:
1. Indentata (Dent, "gigi-kuda")
2. Indurata (Flint, "mutiara")
3. Saccharata (Sweet, "manis")
4. Everta (Popcorn, "berondong")
5. Amylacea (Flour corn, "tepung")
6. Glutinosa (Sticky corn, "ketan")
7. Tunicata (Podcorn, merupakan kultivar yang paling primitif dan anggota subspesies yang berbeda dari jagung budidaya lainnya)
Menurut bentuk biji, dibagi menjadi 7 golongan:
1. Dent Corn
2. Flint Corn
3. Sweet Corn
4. Pop Corn
5. Flour Corn
6. Pod Corn
7. Waxy Corn
3. Manfaat Tanaman Jagung
Tanaman jagung sangat bermanfaat bagi kehidupan manusia dan hewan. DiIndonesia, jagung merupakan komoditi tanaman pangan kedua terpenting setelahpadi. Berdasarkan urutan bahan makanan pokok di dunia, jagung menduduki urutanke 3 setelah gandum dan padi. Di Daerah Madura, jagung banyak dimanfaatkansebagai makanan pokok.
Selain sebagai bahan pangan dan bahan baku pakan, saat ini jagung juga dijadikan sebagai sumber energi alternatif. Lebih dari itu, saripati jagung dapat diubah menjadi polimer sebagai bahan campuran pengganti fungsi utama plastik. Salah satu perusahaan di Jepang telah mencampur polimer jagung dan plastik menjadi bahan baku casing komputer yang siap dipasarkan
Akhir-akhir ini tanaman jagung semakin meningkat penggunaannya. Tanaman jagung banyak sekali gunanya, sebab hampir seluruh bagian tanaman dapat dimanfaatkan untuk berbagai macam keperluan antara lain:
a) Batang dan daun muda: pakan ternak
b) Batang dan daun tua (setelah panen): pupuk hijau atau kompos
c) Batang dan daun kering: kayu bakar
d) Batang jagung: lanjaran (turus)
e) Batang jagung: pulp (bahan kertas)
f) Buah jagung muda (putren, Jw): sayuran, bergedel, bakwan, sambel goreng
4. Kandungan Gizi
Biji jagung kaya akan karbohidrat. Sebagian besar berada pada endospermium. Kandungan karbohidrat dapat mencapai 80% dari seluruh bahan kering biji. Karbohidrat dalam bentuk pati umumnya berupa campuran amilosa dan amilopektin. Pada jagung ketan, sebagian besar atau seluruh patinya merupakan amilopektin.. Jagung manis diketahui mengandung amilopektin lebih rendah tetapi mengalami peningkatan fitoglikogendan sukrosa.Kandungan gizi Jagung per 100 gram bahan adalah:
Kalori : 355 Kalori
Protein : 9,2 gr
Lemak : 3,9 gr
Karbohidrat : 73,7 gr
Kalsium : 10 mg
Fosfor : 256 mg
Ferrum : 2,4 mg
Vitamin A : 510 SI
Vitamin B1 : 0,38 mg
Air : 12 gr
Dan bagian yang dapat dimakan 90 %. Untuk ukuran yang sama, meski jagung mempunyai kandungan karbohidrat yang lebih rendah, namum mempunyai kandungan protein yang lebih banyak. Jagung merupakan tanaman semusim (annual). Satu siklus hidupnya diselesaikan dalam 80-150 hari.
5. Jenis Jagung Yang Sering Ditanam
Jenis tanaman jagung yang paling banyak ditanam oleh petani Desa Klaisalak adalah jenis jagung tipe mutiara.


4.2.      HASIL PENELITIAN
Ø  Respondes  1
Nama                              :          pata juba
Umur                               :          34 tahun
Alamat                          :           desa perangian
Jumblah keluarga          :          6 orang
Hasil
1.    Komoditi
Ø  Jagung
2.    Lahan
Ø  Milik sendiri :           1 hetar
3.    Pengelolahan lahan
Ø  Mesin                      :           dompeng  atau kultifakto
Ø  Tenaga kerja           :           buruh, harian, dan borongan.
Ø  Biaya                       :           Rp.500.000,-
4.    Benih
Ø  Benih                   :           bima, porbolinggo, brebes, dan surawaja.
Ø  Luas lokasi          :           1 hetar
Ø  Milik sendiri         :           beli
Ø  Berap biayanya  :           Rp.15.000.000,-
Ø  Bibit                     :           unggul di tanam langsung
5.    Pemeliharaan
Ø  Penyiangan        :           21 hasil
Ø  Penyulaman       :           2 minggun
Ø  Tenanga kerja    :           borongan, perorangan
6.    Hama dan penyakit
Ø  Hama                 :           ulat tanah, ulat daun, ulat grayak
Ø  Racun                :           gooel, dengker
7.    Pupuk
Ø  Jenis pupuk        :           tai ayam, urea, sp36, dan npk
Ø  Kapan                 :           sebelum tanam tai ayam dan sp36,                      setelah tanam  urea dan npk.
8.    Paska panen
Ø  Cara panen
-       Alat                       :           cabut
-       Tenanga               :           buruh
-       Sistem                  :           borongan, harian, dan  gotong royong.
-       Biaya                    :           gajih

9.    Analisis biaya
Ø  Biaya tetap                     :           tidak ada karena lahan milik        sendiri
Ø  Biaya variabel                :           Rp.15.000.000,-
Ø  Total biaya                     :           Rp.15.000.000,-
10.  Penerimaan
Ø  Berapa hasil                   :           10-15 ton
Ø  Berapa kali penanaman :           1 kali panen
Ø  Di jual kemana               :           di pasar
Ø  Berapa harganya           :           Rp.5.000,-perkilogram

Ø  Respondes  2
Nama                              :          salim
Umur                               :          30 tahun
Alamat                           :          desa perangian
Jumblah keluarga          :          4 orang
Hasil
1.      Komoditi
Ø  jagung
2.    Lahan
Ø  Sewa                  :           1 hetar
3.    Pengelolahan lahan
Ø  Mesin                 :           dompeng  atau kultifakto
Ø  Tenaga kerja      :           buruh, harian, dan borongan.
Ø  Biaya                  :           Rp.500.000,-
4.    Benih
Ø  Benih                  :           bima, porbolinggo, brebes, dan surawaja.
Ø  Luas lokasi         :           1 hetar
Ø  Milik sendiri        :           beli
Ø  Berap biayanya  :           Rp.15.000.000,-
Ø  Bibit                    :           unggul di tanam langsung
5.    Pemeliharaan
Ø  Penyiangan        :           21 hasil
Ø  Penyulaman       :           2 minggun
Ø  Tenanga kerja    :           borongan, perorangan
6.    Hama dan penyakit
Ø  Hama                 :           ulat tanah, ulat daun, ulat grayak
Ø  Racun                :           gooel, dengker
7.    Pupuk
Ø  Jenis pupuk        :           tai ayam, urea, sp36, dan npk
Ø  Kapan                 :           sebelum tanam tai ayam dan sp36,                      setelah tanam  urea dan npk.
8.    Paska panen
Ø  Cara panen
-       Alat                       :           cabut
-       Tenanga               :           buruh
-       Sistem                  :           borongan, harian, dan  gotong royong.
-       Biaya                    :           gajih
9.    Analisis biaya
Ø  Biaya tetap                     :           Rp.5.000.000,-
Ø  Biaya variabel                :           Rp.15.000.000,-
Ø  Total biaya                     :           Rp.20.000.000,-
10.  Penerimaan
Ø  Berapa hasil                   :           10-15 ton
Ø  Berapa kali penanaman :           1 kali panen
Ø  Di jual kemana               :           di pasar
Ø  Berapa harganya           :           Rp.5.000,-perkilogram
Ø  Respondes 
Nama                              :          pata juba
Umur                               :          40 tahun
Alamat                           :          desa perangian
Jumblah keluarga          :          8 orang
Hasil
1.    Komoditi
Ø  jagung
2.    Lahan
Ø  Sewa                  :           1 hetar
3.    Pengelolahan lahan
Ø  Mesin                 :           dompeng  atau kultifakto
Ø  Tenaga kerja      :           buruh, harian, dan borongan.
Ø  Biaya                  :           Rp.15.000.000,-
4.    Benih
Ø  Benih                  :           bima, porbolinggo, brebes, dan surawaja.
Ø  Luas lokasi         :           1 hetar
Ø  Milik sendiri        :           beli
Ø  Berap biayanya  :           Rp.15.000.000,-
Ø  Bibit                    :           unggul di tanam langsung
5.    Pemeliharaan
Ø  Penyiangan        :           21 hasil
Ø  Penyulaman       :           2 minggun
Ø  Tenanga kerja    :           borongan, perorangan
6.    Hama dan penyakit
Ø  Hama                 :           ulat tanah, ulat daun, ulat grayak
Ø  Racun                :           gooel, dengker
7.    Pupuk
Ø  Jenis pupuk        :           tai ayam, urea, sp36, dan npk
Ø  Kapan                 :           sebelum tanam tai ayam dan sp36,                      setelah tanam  urea dan npk.
8.    Paska panen
Ø  Cara panen
-       Alat                          :           cabut
-       Tenanga                  :           buruh
-       Sistem                     :           borongan, harian, dan  gotong royong.
-       Biaya                       :           gajih
-        
9.    Analisis biaya
Ø  Biaya tetap                     :           Rp.5.000.000,-
Ø  Biaya variabel                :           Rp.15.000.000,-
Ø  Total biaya                     :           Rp.15.000.000,-
10.  Penerimaan
Ø  Berapa hasil                   :           10-15 ton
Ø  Berapa kali penanaman :           1 kali panen
Ø  Di jual kemana               :           di pasar
Ø  Berapa harganya           :           Rp.5.000,-perkilogram
4.3.   Output usaha tani
            Hasil Produksi   15.000  Kg  X  Rp.  5000,-= Rp.  75.000.000,-
4.4.        Provit usaha tani
      Keuntungan   Rp. 75.000.000,- –  Rp. 15.000.000,-    =  Rp. 60.000.000,-
     B/C Ratio =        75.000.000,- / 15.000.000,-    =   24,933










BAB V
KESIMPULAN DAN SARAN
5.1.      Kesimpulan
Jadi,Kesimpulan dari laporan ilmiah yang kami buat adalah,bahwa tanaman jagung selain sebagai pengganti padi dan sagu yang digunakan untuk makanan pokok,tanaman jagung juga mengandung banyak manfaat,tanaman jagung juga dapat dimanfaatkan bagian-bagiannya dari akar sampai buahnya juga.
5.2.      Saran
Laporan ilmiah yang telah kami buat ini,mungkin masih ada kekurangan dan belum mencapai sempurna seperti yang diharapkan. Jadi,demi kemajuan yang akan datang,kami semua mengharapkan kritik dan saran yang membangun dari Bapak/Ibu dosen, maupun dari pembaca,agar kami dapat memperbaikinya.